Go to Blogger edit html and find these sentences.Now replace these sentences with your own descriptions.This theme is Bloggerized by Lasantha Bandara - Premiumbloggertemplates.com.
Go to Blogger edit html and find these sentences.Now replace these sentences with your own descriptions.This theme is Bloggerized by Lasantha Bandara - Premiumbloggertemplates.com.
Go to Blogger edit html and find these sentences.Now replace these sentences with your own descriptions.This theme is Bloggerized by Lasantha Bandara - Premiumbloggertemplates.com.
Go to Blogger edit html and find these sentences.Now replace these sentences with your own descriptions.This theme is Bloggerized by Lasantha Bandara - Premiumbloggertemplates.com.
Go to Blogger edit html and find these sentences.Now replace these sentences with your own descriptions.This theme is Bloggerized by Lasantha Bandara - Premiumbloggertemplates.com.
Linux (diucapkan ˈlɪnəks atau /ˈlɪnʊks/)[1] adalah nama yang diberikan kepada sistem operasi komputer bertipe Unix. Linux merupakan salah satu contoh hasil pengembangan perangkat lunak bebas dan sumber terbuka utama. Seperti perangkat lunak bebas dan sumber terbuka
lainnya pada umumnya, kode sumber Linux dapat
dimodifikasi, digunakan dan didistribusikan kembali secara bebas oleh siapa
saja.[2]
Linux telah
lama dikenal untuk penggunaannya di server, dan didukung oleh perusahaan-perusahaan
komputer ternama seperti Intel, Dell, Hewlett-Packard, IBM, Novell, Oracle Corporation, Red Hat, dan Sun
Microsystems. Linux
digunakan sebagai sistem operasi di berbagai macam jenis perangkat keras komputer,
termasuk komputer desktop, superkomputer,[4], dan sistem benam seperti pembaca buku elektronik, sistem permainan video (PlayStation 2, PlayStation 3 dan XBox[5]), telepon genggam dan router. Para pengamat teknologi informatika
beranggapan kesuksesan Linux dikarenakan Linux tidak bergantung kepada vendor (vendor
independence), biaya operasional yang rendah, dan kompatibilitas yang
tinggi dibandingkan versi UNIX tak bebas, serta faktor keamanan dan kestabilannya yang tinggi
dibandingkan dengan sistem operasi lainnya seperti Microsoft
Windows. Ciri-ciri ini
juga menjadi bukti atas keunggulan model pengembangan perangkat lunak sumber
terbuka (opensource software).
Sistem operasi Unix dikembangkan dan diimplementasikan
pada tahun 1960-an dan pertama
kali dirilis pada 1970. Faktor
ketersediaannya dan kompatibilitasnya yang tinggi menyebabkannya dapat
digunakan, disalin dan dimodifikasi secara luas oleh institusi-institusi
akademis dan pada pebisnis.
MINIX, sebuah sistem
bertipe Unix yang ditujukan untuk penggunaan akademis dirilis oleh Andrew S. Tanenbaum pada tahun 1987. Kode sumber MINIX 1.0 tercantum dalam
bukunya Operating
Systems: Design and Implementation. Walaupun dapat secara mudah
didapatkan, modifikasi dan pendistribusian ulang tidak diperbolehkan pada saat
itu. Hak cipta dari kode sumbernya termasuk ke dalam hak cipta dari bukunya
yang dipublikasikan oleh Prentice Hall. Sebagai
tambahan, disain versi 16-bit dari MINIX kemudian tidak secara baik diadaptasikan
kepada versi 32-bit dari
arsitektur Intel 386 yang murah dan
populer yang digunakan secara luas di komputer pribadi.
Tahun 1991,
Torvalds mulai bekerja untuk membuat versi non-komersial pengganti MINIX
sewaktu ia belajar di Universitas Helsinki.[9] Hasil kerjaannya itu yang kemudian
akan menjadi kernel Linux.
Pada tahun
1992, Tanembaum menulis sebuah artikel di Usenet, mengklaim bahwa Linux sudah
ketinggalan zaman. Dalam artikelnya, ia mengkritik Linux sebagai sebuah sistem
operasi dengan rancangan monolitik dan terlalu
terpaku dengan arsitektur x86 sehingga tidak bersifat portable, di mana
digambarkannya sebagai sebuah "kesalahan mendasar".[10] Tanenbaum menyarankan bahwa mereka
yang menginginkan sebuah sistem operasi modern harus melihat kepada sebuah
rancangan yang berdasarkan kepada model mikrokernel. Tulisan
tersebut menekankan tanggung jawab Torvalds yang berujung kepada sebuah debat tentang rancangan kernel monolitik dan
mikrokernel.[10]
Sekarang ini
Linux telah digunakan di berbagai domain, dari sistem benam[11] sampai superkomputer,[12] dan telah mempunyai posisi yang aman
dalam instalasi server web dengan
aplikasi LAMP-nya yang
populer.[13] Pengembangan
kernel Linux masih dilanjutkan oleh Torvalds, sementara Stallman mengepalai
Yayasan Perangkat Lunak Bebas yang mendukung pengembangan komponen GNU. Selain itu, banyak individu dan
perusahaan yang mengembangkan komponen non-GNU. Komunitas Linux menggabungkan
dan mendistribusikan kernel, komponen GNU dan non-GNU dengan perangkat lunak
manajemen paket dalam bentuk distribusi
Linux.
Pada tahun 1992, Torvalds menjelaskan bagaimana ia
mengeja kata Linux:
“
'li' dieja dengan bunyi [ee]
pendek, 'nux' juga pendek, non-diftong, seperti dalam pUt. Linux hanya
merupakan nama kerja untuk sesuatu, dan karena saya menulisnya untuk
menggantikan minix di sistemku, hasilnya adalah apa adanya... linus' minix
menjadi linux.
”
Torvalds
membuat sebuah contoh audio yang berisi suara bagaimana pengejaannya dalam
bahasa Inggris dan Swedia.[14][15] Tetapi, sebuah wawancara dari
dokumentasi tahun 2001 Revolution OS
mengindikasikan bahwa cara pengejaannya sedikit berubah.[16]
Dalam bahasa
Inggris, banyak orang cenderung mengeja Linux sebagai [ˈlɪnʊks] atau [ˈlɪnəks].
Banyak
fungsi-fungsi tingkat tinggi di Linux ditangani oleh proyek-proyek terpisah
yang berintegrasi dengan kernel. Userland GNU merupakan sebuah
bagian penting dari sistem Linux yang menyediakan shell dan peralatan-peralatan yang menangani banyak fungsi-fungsi
dasar sistem operasi. Di atas kernel, peralatan-peralatan ini membentuk sebuah
sistem Linux lengkap dengan sebuah antarmuka pengguna grafis yang dapat digunakan, umumnya berjalan
di atas X Window System.
Linux dapat
dikendalikan oleh satu atau lebih antarmuka baris perintah (command line interface atau
CLI) berbasis teks, antarmuka pengguna grafis (graphical user interface atau
GUI, yang umumnya merupakan konfigurasi bawaan untuk versi desktop).
Pada komputer
meja, GNOME, KDE dan Xfce merupakan antarmuka pengguna yang
paling populer,[17] walaupun
terdapat sejumlah varian antarmuka pengguna. Antarmuka pengguna yang paling
populer berjalan di atas X Window System (X), yang
menyediakan transparansi jaringan yang
memperolehkan sebuah aplikasi grafis berjalan di atas satu mesin tetapi
ditampilkan dan dikontrol di mesin yang lain.
GUI yang lain
memiliki X window manager seperti FVWM, Enlightenment, Fluxbox, Icewm dan Window Maker. Manajer
jendela menyediakan kontrol untuk penempatan dan penampilan dari
jendela-jendela aplikasi individual serta interaksi dengan sistem jendela X.
Sebuah sistem
Linux umumnya menyediakan sebuah antarmuka baris perintah lewat sebuah shell, yang
merupakan cara tradisional untuk berinteraksi dengan sebuah sistem Unix. Sebuah
distro Linux yang
dikhususkan untuk lingkungan peladen mungkin hanya memiliki CLI sebagai
satu-satunya antarmuka. Sebuah sistem yang tidak memiliki monitor hanya dapat dikontrol melalui baris
perintah lewat protokol seperti SSH atau telnet.
Kebanyakan
komponen tingkat rendah Linux, termasuk GNU Userland, menggunakan CLI secara ekslusif. CLI cocok untuk
digunakan pada lingkungan otomasi tugas-tugas yang repetitif atau tertunda, dan
menyediakan komunikasi inter-proses yang sangat
sederhana. Sebuah program emulator terminal grafis sering
digunakan untuk mengakses CLI dari sebuah Linux desktop.
Sebuah
ringkasan sejarah sistem operasi-sistem operasi bertipe Unix menunjukkan asal usul Linux. Perhatikan walaupun
memiliki konsep dan disain arsitektur yang sama, Linux tidak memiliki kode
sumber yang tidak bebas seperti halnya Unix atau Minix.
Perbedaan utama
antara Linux dan sistem operasi populer lainnya terletak pada kernel Linux dan
komponen-komponennya yang bebas dan terbuka. Linux bukan satu-satunya sistem operasi dalam kategori
tersebut, walaupun demikian Linux adalah contoh terbaik dan terbanyak
digunakan. Beberapa lisensi perangkat lunak bebas dan sumber terbuka berdasarkan prinsip-prinsip copyleft, sebuah konsep yang menganut prinsip:
karya yang dihasilkan dari bagian copyleft harus juga merupakan copyleft.
Lisensi perangkat lunak bebas yang paling umum, GNU GPL, adalah sebuah bentuk copyleft,
dan digunakan oleh kernel Linux dan komponen-komponen dari proyek GNU.
Sistem Linux
berkaitan erat dengan standar-standar POSIX,[18]SUS,[19]ISO dan ANSI. Akan tetapi,
baru distribusi Linux-FT saja yang mendapatkan sertifikasi POSIX.1.[20]
Proyek-proyek
perangkat lunak bebas, walaupun dikembangkan dalam bentuk kolaborasi, sering
dirilis secara terpisah. Akan tetapi, dikarenakan lisensi-lisensi perangkat
lunak bebas secara eksplisit mengijinkan distribusi ulang, terdapat
proyek-proyek yang bertujuan untuk mengumpulkan perangkat lunak-perangkat lunak
tersebut dan menjadikannya tersedia dalam waktu bersamaan dalam suatu bentuk
yang dinamakan distribusi Linux.
Sebuah distribusi
Linux, yang umum
disebut dengan "distro", adalah sebuah proyek yang bertujuan untuk
mengatur sebuah kumpulan perangkat lunak berbasis Linux dan memfasilitasi
instalasi dari sebuah sistem operasi Linux. Distribusi-distribusi Linux
ditangani oleh individu, tim, organisasi sukarelawan dan entitas komersial.
Distribusi Linux memiliki perangkat lunak sistem dan aplikasi dalam bentuk paket-paket dan perangkat lunak yang
spesifik dirancang untuk instalasi dan konfigurasi sistem. Perangkat lunak
tersebut juga bertanggung jawab dalam pemutakhiran paket. Sebuah Distribusi
Linux bertanggung jawab atas konfigurasi bawaan, sistem keamanan dan integrasi
secara umum dari paket-paket perangkat lunak sistem Linux.
Linux
dikendalikan oleh pengembang dan komunitas penggunanya. Beberapa vendor
mengembangkan dan mendanai distribusi mereka sendiri dengan dasar kesukarelaan.
Debian merupakan
contoh yang bagus. Yang lain memiliki versi komunitas dari versi komersialnya
seperti yang Red Hat lakukan dengan
Fedora.
Di banyak kota
dan wilayah, asosiasi lokal yang dikenal dengan nama Kelompok Pengguna Linux (Linux
Users Group atau LUG) mempromosikan Linux dengan mengadakan pertemuan, demonstrasi,
pelatihan, dukungan teknis dan instalasi sistem operasi Linux secara gratis.
Ada banyak juga komunitas Internet yang
menyediakan dukungan terhadap pengembang dan pengguna Linux. Banyak proyek
distribusi dan perangkat lunak sumber terbuka yang memiliki ruang percakapan IRC atau newsgroup. Forum daring merupakan bentuk
lain untuk mendapatkan dukungan, contoh: LinuxQuestions.org dan forum Gentoo. Distribusi
Linux memiliki milis dengan
pembagian topik seperti penggunaan atau pengembangan.
Ada beberapa
situs web teknologi yang berfokuskan kepada Linux. Linux Weekly News
adalah sebuah cernaan mingguan dari berita-berita yang berkaitan dengan Linux.
Sementara itu Linux Journal merupakan majalah Linux daring yang dirilis setiap
bulan. Slashdot
adalah situs web berita yang berhubungan dengan teknologi yang memiliki banyak
berita tentang Linux dan perangkat lunak bebas. Groklaw memiliki berita mendalam
tentang kemajuan Linux dan memiliki banyak artikel yang berhubungan dengan
kernel Linux serta hubungannya dengan GNU dalam proyek GNU. Majalah Linux
cetakan umumnya memiliki cakram sampul yang memuat perangkat lunak atau bahkan distribusi Linux
lengkap.[21][22]
Walaupun Linux
secara umum tersedia secara gratis, beberapa perusahaan besar menjalani model
bisnis yang terdiri dari penjualan, dukungan dan kontribusi terhadap Linux dan
perangkat lunak bebas; ini termasuk Dell, IBM, HP, Sun
Microsystems, Novell, dan Red Hat. Lisensi perangkat lunak bebas di mana
digunakan Linux secara eksplisit mengakomodasi komersialisasi; hubungan antara
Linux dan vendor-vendor individual dapat dilihat sebagai suatu simbiosis. Satu model bisnis yang umum dari
pemasok komersial yaitu dengan mengenakan biaya atas dukungan khususnya terhadap
pengguna-pengguna kalangan bisnis. Sejumlah perusahaan menawarkan versi bisnis
dari distribusi Linux mereka, antara lain berupa dukungan atas paket-paket tak
bebas dan alat bantu untuk mengatur sejumlah besar instalasi atau untuk
memudahkan tugas-tugas administratif. Model bisnis yang lain adalah dengan
memberikan perangkat lunak secara gratis untuk penjualan perangkat keras.
Sebagian besar
distribusi Linux didisain untuk penggunaan umum di komputer meja dan peladen, tetapi terdapat distribusi yang
dikhususkan untuk tujuan dan lingkungan yang berbeda yang tergantung kepada
dukungan arsitektur komputer, sistem benam, stabilitas,
keamanan, lokalisasi ke wilayah atau bahasa tertentu, kelompok pengguna
tertentu, dukungan aplikasi waktu nyata, atau
lingkungan desktop tertentu. Beberapa distribusi bahkan mengikutkan
hanya perangkat lunak bebas. Sekarang ini ada sekitar tiga ratus distribusi yang
secara aktif dikembangkan, dengan sekitar selusin distribusi yang menjadi
terpopuler untuk penggunaan secara umum.[24]
Kebanyakan distribusi
Linux menyediakan
sebuah program untuk melihat daftar ribuan perangkat lunak bebas yang telah diuji dan dikonfigurasi untuk sebuah
distribusi yang spesifik. Program-program bebas ini dapat diunduh dan diinstal
dengan satu klik tetikus dan sebuah tanda tangan digital menjamin bahwa tidak
ada seorangpun yang menambahkan virus atau spyware ke program-program tersebut.
Linux kernel
dan sebagian besar perangkat lunak GNU menggunakan GNU General Public License (GPL) sebagai basis lisensinya. GPL
mengharuskan siapapun yang mendistribusikan kernel linux harus membuat kode
sumber (dan semua modifikasi atas itu) tersedia bagi pengguna dengan kriteria
yang sama. Tahun 1997, Linus Torvald menyatakan, “Menjadikan Linux berbasis GPL
sungguh merupakan hal terbaik yang pernah saya lakukan.”[34] Komponen penting lain dalam sistem
Linux diijinkan menggunakan lisensi selain dari GPL; banyak pustaka menggunakan
GNU Lesser General Public License (LGPL), varian
GPL yang lebih moderat, dan sistem X Window System menggunakan MIT License.
Linus Torvald
telah menyatakan ke khayalak umum bahwa ia tidak akan memindahkan lisensi
kernel Linux yang saat ini menggunakan GPL versi 2 ke GPL versi 3, yang
ditembangkan pada pertengahan tahun 2007, dengan alasan beberapa ketentuan yang
terdapat pada lisensi baru tersebut melarang penggunaan perangkat lunak dalam manajemen hak digital (Inggris: Digital rights management).[35][36]
Penelitian yang
dilakukan pada tahun 2001 terhadap Red Hat Linux 7.1 menemukan
bahwa distro perangkat
lunak tersebut terdiri atas 30 juta baris kode. Dengan menggunakan algoritma model
biaya konstruktif (Inggris:Constructive Cost Model), penelitian itu
memperkirakan bahwa distro tersebut membutuhkan waktu kira-kira delapan ribu
tahun kerja untuk mengembangkannya. Menurut penelitian tersebut, jika semua
elemen dari perangkat lunak tersebut dikembangkan dengan cara konvensional
dalam artian sebagai perangkat lunak tertutup, pengembangan distro tersebut
akan menelan biaya sebesar 1,08 miliar dolar (basis nilai tukar dolar tahun
2000) untuk dikembangkan di Amerika Serikat.[37]
Sebagian besar
kode (71%) ditulis dengan menggunakan bahasa pemrogramanC, namun banyak bahasa lainnya juga ikut terlibat seperti C++, Assembly, Perl, Python, Fortran, dan berbagai
bahasa skrip lain. Lebih dari separuh dari seluruh kode dilisensikan di bawah
naungan GPL. Kernel linux itu sendiri terdiri atas 2,4 juta baris kode, atau sekitar
8% dari total keseluruhan.[37]
Penelitian
lainnya menghasilkan analisis yang sama terhadap distro Debian GNU/Linux versi
4.0.[38] Distro
tersebut terdiri atas lebih dari 283 juta baris kode, dan penelitian tersebut
memperkirakan biaya pengembangan yang dibutuhkan sebesar 5,4 miliar euro jika
dikembangkan sebagai perangkat linak tertutup.
Di Amerika Serikat,
Linux merupakan merek dagang (SN: 1916230) yang dimiliki oleh Linus
Torvalds. Linux terdaftar sebagai "Program sistem operasi komputer bagi penggunaan komputer dan
operasi". Merek dagang ini didaftarkan setelah ada suatu kejadian di mana
seorang pemalsu bernama William R Della Croce Jr mulai mengirim surat kepada
para distributor Linux dan megklaim trademark Linux adalah hakmiliknya
serta meminta royalti sebanyak 10% dari mereka. Para distributor Linux mulai
mendorong agar trademark yang asli diberikan kepada Linus Torvalds. Pemberian
lisensi trademark Linux sekarang dibawah pengawasan Linux Mark Institute.
Terdapat banyak
distribusi Linux (lebih dikenali sebagai distro) yang dibuat oleh
individu, grup, atau lembaga lain. Masing-masing disertakan dengan program
sistem dan program aplikasi tambahan, di samping menyertakan suatu program yang
memasang keseluruhan sistem di komputer (installer program).
Inti di setiap
distribusi Linux adalah kernel, koleksi program dari proyek GNU (atau proyek
lain), cangkang (shell), dan aturcara utilitas seperti pustaka (libraries),
kompilator, dan penyunting (editor). Kebanyakan sistem juga
menyertakan aturcara dan utilitas yang bukan-GNU. Bagaimanapun, utilitas
tersebut dapat dipisahkan dan sistem ala UNIX masih tersedia. Beberapa contoh
adalah aturcara dan utiliti dari BSD dan sistem grafik-X (X-Window
System). X menyediakan antarmuka grafis (GUI) yang umum untuk Linux.
Pengguna Linux,
yang pada umumnya memasang dan melakukan sendiri konfigurasi terhadap sistem,
lebih cenderung mengerti teknologi dibanding pengguna Microsoft Windows atau
Mac OS. Mereka sering disebut hacker atau geek. Namun stereotipe ini semakin berkurang dengan
peningkatan sifat ramah-pengguna Linux dan makin luasnya pengguna distribusi.
Linux telah membuat pencapaian yang cukup baik dalam pasaran komputer server
dan komputer tujuan khusus, seperti mesin render gambar dan server web. Linux
juga mulai populer dalam pasaran komputer desktop.
Linux merupakan
asas kepada kombinasi program-server LAMP, kependekan dari Linux, Apache, MySQL,
Perl/PHP/Python. LAMP telah mencapai popularitas yang luas di kalangan
pengembang Web.
Linux juga
sering digunakan sebagai sistem operasi embeded. Biaya
pengadaan Linux yang murah memungkinkan penggunaannya dalam peralatan seperti simputer, yaitu komputer berbiaya rendah yang ditujukan pada
penduduk berpendapatan rendah di Negara-negara berkembang.
Dengan
lingkungan desktop seperti KDE dan GNOME, Linux menawarkan antarmuka pengguna
yang lebih menyerupai Apple Macintosh atau Microsoft
Windows daripada antarmuka baris teks seperti Unix.
Oleh karena itu, lebih banyak program grafik dapat ditemui pada Linux yang
menawarkan berbagai fungsi yang ada pada utilitas komersil.
Saat ini, linux
yang pada awalnya hanya merupakan sistem operasi yang digunakan oleh peminat
komputer, telah menjadi sistem yang lebih mudah digunakan (user-friendly), dilengkapi
dengan antarmuka grafis dan ketersediaan berbagai macam aplikasi yang lebih
mirip dengan sistem operasi lainnya, daripada hanya sebatas baris perintah
Unix. Namun kesan ini telah menimbulkan banyak kritikan, termasuk dari
pendukung Linux. Mereka berpendapat bahwa Linux dan proyek program bebas masih
belum mencapai faktor "kemudahanan dalam pemakaian" yang memuaskan.
Persoalan tentang kemudahan Linux dibanding Windows atau Macintosh masih menjadi isu perdebatan yang
hangat. Pasaran Linux pada segmen komputer meja masih lebih kecil namun semakin
berkembang. Menurut Lembaga Penyelidikan Pasaran IDC, besar pasaran Linux pada
tahun 2002 adalah 25% pada segmen server, dan 2.8% pada segmen pasar Komputer
pribadi.
Bagi mereka
yang terbiasa menggunakan Windows atau Macintosh, Linux mungkin terasa lebih sukar, hal
ini disebabkan karena perbedaan dalam melakukan berbagai kerja komputer. Dan
lagi, pengguna perlu mengganti program yang sering mereka gunakan dengan
program lain sebagai pengganti bila program tersebut tidak didapati dalam Linux
(atau pilihan yang agak terbatas, misalnya permainan komputer). Faktor lain
adalah sifat keraguraguan pengguna untuk melepaskan sistem operasi mereka yang
biasa mereka pergunakan (banyak pengguna masih menggunakan Windows). Selain
itu, kebanyakan komputer baru telah dilengkapi dengan sistem operasi Windows
siap pakai (preinstalled). Faktor-faktor ini menyebabkan perkembangan
Linux yang agak lambat.
Walau
bagaimanapun, kelebihan Linux seperti biaya rendah, sekuritas yang lebih aman,
dan tidak bergantung pada vendor, telah meningkatkan penggunaan yang luas di
kalangan korporasi dan perkantoran. Dalam situasi ini, halangan yang disebut di
atas dapat dikurangi karena hanya aplikasi/utiliti yang terbatas digunakan,
serta administrasi dan konfigurasi komputer (administration)
dikendalikan oleh sekumpulan pekerja pakar IT yang sedikit.
Terdapat
berbagai kajian yang dilakukan terbatas biaya serta kemudahanan Linux. Relevantive
(sebuah lembaga berpusat di Berlin, yang mengkhususkan diri dalam riset lembaga
tentang ke'mudahan'an program, serta servis web) telah membuat kesimpulan
bahawa ke-dapatpakai-an Linux dalam pekerjaan dengan menggunakan komputer meja
adalah hampir sama dengan Windows XP. Bagaimanapun, kajian oleh IDC
(yang dibiayai oleh Microsoft) mengklaim bahwa Linux mempunyai biaya pemilikan
(Total Cost of Ownership) yang lebih tinggi dibanding Windows.
Linux juga
sering dikritik karena jadwal penembangannya yang tidak dapat diduga. Secara
langsung, menyebabkan minat penggunaan linux pada lapisan pengguna Enterprise
lebih kecil dibandingkan sistem operasi lain (Sumber:Marcinkowski, 2003).
Disamping itu, ragam pilihan distribusi Linux yang cukup banyak juga dikatakan
membingungkan konsumer, dan vendor program.
Proses
instalasi Linux yang sukar seringkali menjadi penghalang bagi pengguna baru,
namun proses ini sekarang sudah menjadi lebih mudah. Dengan penerimaan Linux
oleh beberapa pabrikan komputer
pribadi besar,
komputer terpasang (built up) dengan distribusi Linux siap pakai saat
ini banyak tersedia. Selain itu, terdapat juga distribusi Linux yang dapat
dijalankan (boot) secara langsung dari cakram optik (CD) tanpa perlu diinstalasi ke cakram keras (hard disk);
hal ini dikenal dengan istilah Live CD. Contoh distribusi dalam bentuk Live
CD adalah Knoppix/Gnoppix,
Kubuntu/Ubuntu dan Gentoo.
Saat ini hampir semua distribusi Linux menyediakan versi Live CD untuk
produknya. ISO image untuk cakram optik untuk distribusi Linux tersebut
biasanya dapat diunduh dari Internet, dibakar ke CD, dan selanjutnya dapat
digunakan sebagai CD yang siap untuk proses boot. Bahkan ISO image untuk
beberapa distro dapat langsung di jalankan tanpa perlu membakar kedalam CD/DVD.
Instalasi Linux
juga merupakan instalasi berupa suite, yaitu dimana penginstalasian
tersebut secara otomatis menginstalasi program-program standar, seperti pemutar
MP3, Office Suite, dan pengolah gambar.
Konfigurasi
setelan Linux dan aplikasi di atasnya banyak yang dilakukan lewat berkas teks
di direktori/etc. Pada perkembangan selanjutnya,
utilitas seperti Linuxconf dan GNOME System Tools memudahkan pekerjaan ini
lewat antarmuka grafik. Kendati demikian, baris perintah (command line)
tetap merupakan cara yang paling umum digunakan.
Dukungan bagi
Linux biasanya didapatkan melalui peer(dalam konteks ini maksudnya
kelompok pengguna linux/KPLI) - pengguna Linux lain di dalam forum internet, IRC, newsgroup dan mailing list. Kelompok
Pengguna Linux (LUG, Linux User Group) telah didirikan di seluruh dunia
untuk membantu pengguna lokal, pengguna baru, dan pengguna berpengalaman. Di
Indonesia kelompok ini tergabung dalam KPLI daerah seperti KPLI Jakarta, KPLI Bandung, KPLI NTB, KPLI Palu dan masih banyak lainnya. Bantuan termasuk instalasi,
penggunaan, pengadaan serta menggalakkan pengembangan sistem Linux.
Dukungan
komersil bagi distribusi Linux secara umum menggunakan model bisnis dengan
menyediakan dukungan teknis. Dukungan pihak ketiga juga sudah tersedia.
Sebuah studi
(More Than a Gigabuck: Estimating GNU/Linux's Size [2]) Terhadap Red Hat Linux
7.1 menemukan bahwa distribusi ini berisi 30 juta baris kode sumber (‘’source
lines of code (SLOC)’’). Menggunakan model biaya COCOMO studi ini menunjukan
bahwa distribusi ini memerlukan waktu pengembangan sebanyak 8000 tahun, apabila
software ini di kembangkan dengan cara proprietary konvensional. Dan akan
menghabiskan sekitar 1.08 miliar dolar (dolar tahun 2000) untuk dikembangkan di
Amerika Serikat.
Mayoritas dari
kode (71%) ditulis dalam C, namun banyak bahasa lain digunakan, termasuk C++
shell scripts, Lisp, assembly language, Perl, Fortran dan Python.
Sekitar
setengah dari kodenya di lisensikan di bawah GPL.
Kernel Linux
mengandung 2.4 juta baris kode, atau sekitar 8% dari total kode yang dipakai
dalam sebuah distribusi/distro. Hal ini menunjukan bahwa mayoritas dari
distribusi Linux terdiri dari kode yang tidak terkandung dalam Kernel Linux.
Disebabkan
utiliti-utiliti dari proyek sistem operasi bebas GNU - tanpa ini sistem Linux
tidak akan menyerupai sistem Unix dalam perspektif pengguna - Richard
Stallman dari GNU/FSF memohon agar kombinasi sistem (proyek
GNU dan kernel Linux), disebut sebagai "GNU/Linux". Pengguna
distribusi Linux dari proyek Debian lebih cenderung menggunakan nama
tersebut. Kebanyakan pengguna lebih mudah menggunakan istilah
"Linux".
Artikel utama:SCO Vs IBM Pada Maret 2003 Grup SCO (SCOG - SCO Group) telah mengeluarkan gugatan
terhadap IBM yang mengklaim
bahwa IBM telah memasukkan sebagian besar bahan intelektual milik SCOG (kode
sumber) ke dalam kernel Linux, padahal ini merupakan pelanggaran terhadap
lisensi IBM untuk menggunakan UNIX. Disebutkan bahwa lisensi tersebut dipegang oleh
Kelompok SCO. Tambahan lagi, Kelompok SCO juga telah mengirim surat kepada
beberapa lembaga dan memberi ancaman tentang penggunaan Linux tanpa lisensi
dari kelompok SCO akan menerima tindakan dari mereka. Kelompok SCO juga
mengeluarkan pernyataan pada media massa bahwa mereka akan menggugat pengguna
Linux selanjutnya. Kontroversi ini telah mencetus beberapa kecaman oleh
Kelompok SCO terhadap Novell, DaimlerChrysler, dan AutoZone, selain gugatan balik oleh Red Hat dan pihak lain terhadap SCOG.